
Diragukan, Opini LHP dari BPK Perlu Ditinjau Kembali
May 1, 2016
Comment
![]() |
Jerry Massie. |
Dikatakannya,
pemberian penghargaan kepada pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota baik itu dalam bentuk Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP), Wajar Dengan Pengecialian (WDP) serta disclaimer harus diteliti
lagi keabsahannya. Apalagi saat ini nama
ketua BPK RI ikut terseret dalam permainan illegal tingkat dunia yakni Panama
Papers, yang secara tegas telah ikut mempengaruhi kinerja lembaga tersebut. .
“Pemberian
opini LHP dari BPK untuk penilaian atas keberhasilan pemerintah dalam mengelola
mengelola keuangan daerah harus dipending dulu, mengingat saat ini nama ketua
BPK yang tengah terseret kasus Panama Papers,” ujarnya.
Baca Juga
Selain
itu, Massie yang juga selaku Pengamat politik dan Peneliti Komite Pemilih
Indonesia (TePi) itu menuturkan, penganugerahan opini LHP kepada daerah-daereah
harus dievaluasi. Pasalnya, bercermin dari beberapa daerah lainnya ternyata ada
pejabat kepala daerah baik itu gubernur, bupati maupun walikota yang terbukti
terlibat korupsi, tetapi masih diberikan penghargaan dalam bentuk opini WTP
dari BPK, misalnya Gubernur Riau dan
Sumut.
“Dengan
pemberian WTP harus benar-benar akurat, jangan hanya unhtuk mengelabui
masyarakat,” tegas Massie.
Menyentil
pengelolaan keuangan di Sulut yang beberapa kali menerima WTP, Massie ikut pula
mempertanyakan apakah penghargaan tersebut memang bersih, ataukah ini hanya
sebuah rekayasa. Untuk itu kata dia, demi membuktikan keakuratan penilaian, BPK
sebaiknya menggandeng KPK, OJK, PPATK, dan Kementerian Keuangan. “Sebab empat lembaga ini kredilitasnya tak
dapat diragukan lagi,” tutupnya.(jrm)
0 Response to "Diragukan, Opini LHP dari BPK Perlu Ditinjau Kembali"
Post a Comment