Tak Terima Puteranya Dipukul Dalam Area Sekolah, Orangtua Murid SDN 3 Polisikan Ibu MT
November 27, 2019
Comment
Minut,- Emosi orangtua murid yang tanpa berpikir panjang langsung main hakim sendiri kepada anak orang, terjadi di Sekolah Dasar Negeri 3 di Kelurahan Sarongsong Satu Kecamatan Airmadidi.
Sesuai pengakuan Anggara (10) Siswa Kelas 6 SD, Rabu (27/11), pas jam istirahat kedua (sekitar pukul 11.00 wita siang tadi), ia dan teman-temannya bermain sepakbola, jenis bola plastik.
Ketika Anggara menendang bola, benda bundar itu meluncur ke lengan temannya bernama Clif. Naasnya, bola tersebut, masih memantul mengenai wajah Ibu MT salah satu orangtua murid yang ada di area itu.
Kaget, marah bercampur malu, MT langsung mendekati Anggara sambil membentak-bentak lalu menampar Angga. "Dia tampar kepala saya, dan belakang saya, padahal saya sudah minta maaf," aku Anggara.
Masih menahan sedih dan rasa sakit di kepalanya, usai jam sekolah, Anggara langsung menuju rumah kakeknya Agus (49) dan menceritakan bahwa ia tadi dipukuli Ibu MT.
Disekolah ternyata Sulisty (31), ibunda dari Anggara sudah duluan tiba di sekolah dengan maksud mengklarifikasi pula duduk perkara. Namun sangat disesalkan, sebaliknya Sulisty dan orangtuanya Agus malah dibentak-bentak Ibu MT.
Tak terima anaknya diperlakukan seperti itu, ditambah etiket baiknya malah tidak dihargai, Sulisty pun melaporkan tindakkan Ibu MT ke SPKT Polres Minut.
"Seandainya dia mau bicara baik-baik, mungkin kami bisa terima walau anak saya sudah dipukul, tapi yang menyakitkan malah dia menantang dengan mengaku sama-sama ada keluarga polisi. Jadi lebih baik saya melapor, supaya hukum yang beracara atas masalah pemukulan anak saya," kata Sulisty dengan wajah sedih.
Dirinya juga menyesalkan sikap pihak sekolah yang tidak bijaksana menyikapi masalah anaknya.
"Menurut pengakuan Ibu MT, sewaktu dia memukuli anak saya, justeru disaksikan oleh salah satu guru. Kalau benar begitu, apakah hal ini wajar," ujarnya.
Bersama puteranya Anggara, Sulisty pun langsung melapor ke SPKT Polres Minut. "Oleh SPKT anak saya sudah di visum kemudian diambil keterangan di PPA Polres Minut," jelas Sulisty.
Kapolres Minut AKBP Grace K D Rahakbau SIK, MSi melalui Kasat Reskrim AKP Nohvry Maramis SH SIK membenarkan adanya laporan tersebut. "Kami sudah menerima laporan itu, terlapor akan dipanggil PPA untuk ditindak lanjuti," tukas Maramis. (Baker)
Sesuai pengakuan Anggara (10) Siswa Kelas 6 SD, Rabu (27/11), pas jam istirahat kedua (sekitar pukul 11.00 wita siang tadi), ia dan teman-temannya bermain sepakbola, jenis bola plastik.
Ketika Anggara menendang bola, benda bundar itu meluncur ke lengan temannya bernama Clif. Naasnya, bola tersebut, masih memantul mengenai wajah Ibu MT salah satu orangtua murid yang ada di area itu.
Kaget, marah bercampur malu, MT langsung mendekati Anggara sambil membentak-bentak lalu menampar Angga. "Dia tampar kepala saya, dan belakang saya, padahal saya sudah minta maaf," aku Anggara.
Masih menahan sedih dan rasa sakit di kepalanya, usai jam sekolah, Anggara langsung menuju rumah kakeknya Agus (49) dan menceritakan bahwa ia tadi dipukuli Ibu MT.

Mendengar cerita Anggara, Agus pun mengajak Anggara ke sekolah untuk mengklarifikasi masalah yang terjadi, kenapa Ibu MT memukuli cucunya.Disekolah ternyata Sulisty (31), ibunda dari Anggara sudah duluan tiba di sekolah dengan maksud mengklarifikasi pula duduk perkara. Namun sangat disesalkan, sebaliknya Sulisty dan orangtuanya Agus malah dibentak-bentak Ibu MT.
Tak terima anaknya diperlakukan seperti itu, ditambah etiket baiknya malah tidak dihargai, Sulisty pun melaporkan tindakkan Ibu MT ke SPKT Polres Minut.
"Seandainya dia mau bicara baik-baik, mungkin kami bisa terima walau anak saya sudah dipukul, tapi yang menyakitkan malah dia menantang dengan mengaku sama-sama ada keluarga polisi. Jadi lebih baik saya melapor, supaya hukum yang beracara atas masalah pemukulan anak saya," kata Sulisty dengan wajah sedih.
Dirinya juga menyesalkan sikap pihak sekolah yang tidak bijaksana menyikapi masalah anaknya.
"Menurut pengakuan Ibu MT, sewaktu dia memukuli anak saya, justeru disaksikan oleh salah satu guru. Kalau benar begitu, apakah hal ini wajar," ujarnya.
Bersama puteranya Anggara, Sulisty pun langsung melapor ke SPKT Polres Minut. "Oleh SPKT anak saya sudah di visum kemudian diambil keterangan di PPA Polres Minut," jelas Sulisty.
Kapolres Minut AKBP Grace K D Rahakbau SIK, MSi melalui Kasat Reskrim AKP Nohvry Maramis SH SIK membenarkan adanya laporan tersebut. "Kami sudah menerima laporan itu, terlapor akan dipanggil PPA untuk ditindak lanjuti," tukas Maramis. (Baker)
0 Response to "Tak Terima Puteranya Dipukul Dalam Area Sekolah, Orangtua Murid SDN 3 Polisikan Ibu MT"
Post a Comment