Kepala Sekolah SDN 3 Airmadidi Damaikan Perseteruan Orangtua Anggara Dan Ibu MT
December 1, 2019
Comment
Minut, - Masalah dugaan pemukulan salah satu orangtua murid berinisial MT terhadap Anggara, siswa kelas 6 di SDN 3 Airmadidi pada Rabu (27/11), silam, cukup menghangat di dunia maya atau sosial media (sosmed).
Baca di berita sebelumnya: (Tak Terima Puteranya Dipukul Dalam sekolah...)
Pasalnya, hari itu juga Anggara didampingi ibunya Sulisty (31), langsung melaporkan peristiwa dugaan pemukulan itu ke SPKT Polres Minut.
Usai di antar polisi ke Rumah Sakit Walanda Maramis Airmadidi untuk di visum, kemudian pelapor diarahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
"Seandainya dia mau bicara baik-baik, mungkin kami bisa terima walau anak saya sudah dipukul, tapi yang menyakitkan malah dia menantang. Jadi lebih baik saya melapor saja," kata Sulisty kepada wartawan.
Keesokkan harinya Kamis (28/11), sekitar pukul 07.30 witta masalah dan laporan tersebut menghangat dan santer dibicarakan, Kepala Sekolah Johana T Tuegeh S.Pd dan Wakil Kepala Sekolah Meggy Sewow SP.d, mempertemukan Sulisty orangtua dari Anggara dan Ibu MT, dan di damaikan.
"Saya dan Wakil Kepala Sekolah pertemukan kedua belah pihak, di saksikan oleh Guru Agama dan Guru bantu, mengingat kejadian ada di lingkungan sekolah," beber Kepala Sekolah Johana T Tuegeh SP.d didampingi Wakil Kepala Sekolah Meggy Sewow SP.d.
Kedua belah pihak, lanjut Tuegeh, sudah sepakat berdamai dan tidak lagi memperbesar masalah. "mereka sudah saling minta maaf dan memaafkan, jadi sudah tidak ada perseteruan lagi," tandas Kepsek.
Sementara Ibu MT tak menampik kalau pada Rabu 27 November silam, ia sempat menampar pundak salah satu siswa karena menendang bola mengenai wajahnya.
"Saya kaget dan merasa sakit kena bola itu. Jadi saya menampar pundak Anggara sebagai teguran agar tidak bermain bola di pendopo, sebab sudah banyak kaca kelas yang pecah. Selain itu lantainya beton, kalau jatuh bahaya," jelas Mey.
Dirinya juga meluruskan bahwa ia tidak pernah menampar kepala, wajah, atau tengkuk Anggara. "Saya menampar pundaknya sebanyak dua kali, tidak mengenai kepalanya. Namun kalau memang saya sudah salah, maka saya sudah meminta maaf kepada Anggara dan ibunya dihadapan Kepsek, Wakil kepsek dan para guru.
Sementara dipihak Sulisty (ibu dari Anggara red-), membenarkan kalau pihaknya dengan Ibu MT, memang sudah dipertemukan dan di damaikan oleh Kepsek dan Wakil Kepsek.
"Iya kami sudah dipertemukan dan saya sudah maafkan. Tapi saya ingatkan bahwa saya sudah terlanjur melapor ke Polres Minut," jelasnya. (Baker)
Baca di berita sebelumnya: (Tak Terima Puteranya Dipukul Dalam sekolah...)
Pasalnya, hari itu juga Anggara didampingi ibunya Sulisty (31), langsung melaporkan peristiwa dugaan pemukulan itu ke SPKT Polres Minut.
Usai di antar polisi ke Rumah Sakit Walanda Maramis Airmadidi untuk di visum, kemudian pelapor diarahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
"Seandainya dia mau bicara baik-baik, mungkin kami bisa terima walau anak saya sudah dipukul, tapi yang menyakitkan malah dia menantang. Jadi lebih baik saya melapor saja," kata Sulisty kepada wartawan.
Keesokkan harinya Kamis (28/11), sekitar pukul 07.30 witta masalah dan laporan tersebut menghangat dan santer dibicarakan, Kepala Sekolah Johana T Tuegeh S.Pd dan Wakil Kepala Sekolah Meggy Sewow SP.d, mempertemukan Sulisty orangtua dari Anggara dan Ibu MT, dan di damaikan.
"Saya dan Wakil Kepala Sekolah pertemukan kedua belah pihak, di saksikan oleh Guru Agama dan Guru bantu, mengingat kejadian ada di lingkungan sekolah," beber Kepala Sekolah Johana T Tuegeh SP.d didampingi Wakil Kepala Sekolah Meggy Sewow SP.d.
Kedua belah pihak, lanjut Tuegeh, sudah sepakat berdamai dan tidak lagi memperbesar masalah. "mereka sudah saling minta maaf dan memaafkan, jadi sudah tidak ada perseteruan lagi," tandas Kepsek.
Sementara Ibu MT tak menampik kalau pada Rabu 27 November silam, ia sempat menampar pundak salah satu siswa karena menendang bola mengenai wajahnya.
"Saya kaget dan merasa sakit kena bola itu. Jadi saya menampar pundak Anggara sebagai teguran agar tidak bermain bola di pendopo, sebab sudah banyak kaca kelas yang pecah. Selain itu lantainya beton, kalau jatuh bahaya," jelas Mey.
Dirinya juga meluruskan bahwa ia tidak pernah menampar kepala, wajah, atau tengkuk Anggara. "Saya menampar pundaknya sebanyak dua kali, tidak mengenai kepalanya. Namun kalau memang saya sudah salah, maka saya sudah meminta maaf kepada Anggara dan ibunya dihadapan Kepsek, Wakil kepsek dan para guru.
Sementara dipihak Sulisty (ibu dari Anggara red-), membenarkan kalau pihaknya dengan Ibu MT, memang sudah dipertemukan dan di damaikan oleh Kepsek dan Wakil Kepsek.
"Iya kami sudah dipertemukan dan saya sudah maafkan. Tapi saya ingatkan bahwa saya sudah terlanjur melapor ke Polres Minut," jelasnya. (Baker)
0 Response to "Kepala Sekolah SDN 3 Airmadidi Damaikan Perseteruan Orangtua Anggara Dan Ibu MT"
Post a Comment