Ketua Poktan Lo'Or Ungkap Tips Jitu Siasati Fluktuasi Harga Komoditi Perkebunan

Ketua Poktan Lo'Or Ungkap Tips Jitu Siasati Fluktuasi Harga Komoditi Perkebunan

Sulut,- Petani di provinisi Sulawesi Utara yang menggarap komoditi perkebunan (cengkih, kelapa, vanili, pala) selalu dibuat khawatir jika terjadi penurunan harga dipasaran.

Tak pelak, kondisi ini membuat para petani 'berteriak'. Al hasil pemerintah daerah pun harus turun tangan untuk mencari solusi keluar dari permasalahan harga.

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Lo'Or Tombatu II, Kabuptaen Minahasa Tenggara (Mitra) Amelius Manopo, SPi berbagi tips agar para petani komoditi perkebunan tidak tersudut jika harga dipasaran anjlok.

"Kerja sebagai petani sekarang ini tak bisa lagi menanam kemudian menjual hasil dengan berpasrah ke harga pasar saja, petani juga bisa jadi pedagang komoditi, yang penting berani mengambil risiko," ujar Manopo diselah-selah Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Optimisme Kebangkitan Kembali Perkebunan Sulut, Jumat (15/11/2019) di Kantor Gubernur Sulut.

Pria Lulusan sarjana perikanan UNSRAT yang banting setir menjadi pengusaha komoditi perkebunan sejak 30 tahun silam ini mengatakan pasaran hasil perkebunan sangat terbuka bahkan sampai ke luar negeri.

"Hasil komoditi perkebunan seperti cengkih, pala dan vanili dipasarkan sampai ke luar negeri. Pasarnya terbuka," tambahnya. 

Menurutnya, terkait harga pasaran komoditi yang turun dapat dijadikan peluang dan kesempatan untuk meraih keuntungan.

Lanjut Manopo, saat harga turun biasanya petani mengeluh. Disini para pedagang memanfaatkan fluktuasi harga, beli saat harga turun menanti harga pasar naik, kemudian menjualnya. 

"Tipsnya, memanfaatkan bank dan program pemerintah. Membeli komoditi modalnya dari bank, bisa memanfaatkan program pemerintah yakni sertifikat gratis Presiden Jokowi untuk jaminan di bank," ujarnya.

"Kalau cengkih harga turun tampung, Pengalaman biasanya turun akan naik lagi. Kalau naik kita bisa untung sampai Rp 20.000 per kilogram," sambungnya. 

Pinjaman modal dari Bank, tambah Manopo, semisal meminjam uang dengan modal Rp 100 juta, dengan cara ini bisa untung Rp 25-40 juta. Saat modal digunakan membeli cengkih, ada waktunya harus membayar bunga bulanan, biasanya 12 persen. Jika harga belum naik, maka tinggal menjual saja cengkih seberapa nilai untuk bayar bunga bank.

"Tiap bulan tebus nilai bunga bank saja, saat harga naik jual semua cengkih, bisa membayar pokok atau perpanjang lagi pinjaman," ungkapnya.

Manopo berbagi pengalamannya dimana, awal merintis usaha dirinya meminjam di bank dari Rp 350.000 tahun 1996, sekarang sudah capai Rp 4,2 miliar di 2016.

"Ini sudah dapat tawaran bank Rp 8 miliar," ujar pria asal Tomabatu ini sembari menambahkan di Poktan Lo'Or ada sekitar 100 anggota yang memanfaatkan pinjaman di bank bahkan sekarang sudah ada anggota Poktan yang dipercayakan hingga pinjaman Rp 100 juta. (redaksi)




0 Response to "Ketua Poktan Lo'Or Ungkap Tips Jitu Siasati Fluktuasi Harga Komoditi Perkebunan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel